Senin, 21 Juli 2008

Aha Eureka! Yahudi: Berawal di Mesir Berakhir di Palestina (13)

Bab XIV: Sejarah Talmud dan Kaitannya dengan Zionisme (bag.5)

Penerapan riba merupakan inovasi terbesar oleh Yahudi yang bertahan ratusan tahun dan riba pula menjadi malapetaka umat manusia saat ini. Kita tidak boleh lupa bagaimana hancurnya ekonomi Indonesia karena sistem bank ala riba ini pada tahun 1998.

Kekuatan ekonomi negara-negara maju saat ini sangat bergantung pada sistem perbankan riba ini, dan dibalik itu semua adalah Yahudi pengagas utama pencipta “pelegalan riba” sebagai pusat ekonomi dunia.

Sistem riba yang telah diterapkan oleh Yahudi ketika Islam belum datang di kota Madinah menjadi tidak berkutik ketika Nabi Muhammad menerapkan sistem peminjaman dan pereonomian yang sangat bertolak belakang dengan sistem riba. Akibatnya adalah sistem pasar umat Islam lebih berkembang daripada sistem pasar Yahudi yang lebih bersifat monopoli dan kapitalis.

Konsep kapitalis ini sebenarnya sudah ada di zaman Nabi Muhammad namun saat itu ini belum berwujud teori dalam sebuah ilmu pembelajaran ekonomi. Walau demikian, Yahudi telah menerapkannya untuk mencari untung (kata lain dari penambahan modal) secara tidak adil.


Ilustrasi sistem kapitalis

Dan Nabi Muhammad ketika berada di Madinah beliau tidak hanya membangun masjid sebagai sentral dakwah Islam, tetapi juga membuat sistem perekonomian umat dengan membangun pasar untuk umat Islam. Yahudi melihat sistem pasar ini jelas jengkel dan kesal, tetapi di hadapan Nabi mereka bermuka manis. Mengapa demikian?

Mereka jengkel dan kesal (dan ini bagian dari akumulasi kejengkelan mereka terhadap Nabi dan umatnya hingga mereka berontak dari piagam Madinah), karena sistem yang mereka bangun selama ini diacak-acak oleh Nabi tetapi di sati sisi mereka tidak berani beradu argumentasi dengan Nabi karena Nabi, melalui ilmu dari Allah, mengetahui isi kitab mereka yang melarang riba dan juga di satu sisi bertentangan dengan syariat riba ini.

Berikut penulis sajikan kepada Anda ayat-ayat yang ada di Taurat berkaitan dengan riba:
Keluaran 22: 25
“Jikalau kamu memberi pinjaman uang kepada umatku, yaitu kepada orang miskin yang ada di antara kamu, maka janga kamu mejadi baginya sebagai penagih hutang yang keras dan jangan ambil bunga daripadanya.”
Imamat Orang Lewi 35-37
“Maka jikalau saudaramu telah menjadi miskin dan tanganya gemetar sertamu, maka hendaklah engkau memegang akan dia, jikalau ia orang dagang atau orang menumpang sekalipun supaya iapun boleh hidup sertamu”
“Maka jangalah kamu mengambil daripadanya bunga atau laba yang terlalu, melainkan takutlah kamu akan Allahmu, supaya saudaramu boleh hidup sertamu.”
“Jangan kamu memberikan uangmu kepadanya dengan makan bunga dan makananmu pun janagan engkau berikan kepadanya dengan mengambil untung.”

Demikianlah, kemudian mengapa Yahudi melanggar akan syariat riba ini yang ditetapkan kepaa mereka melalui Nabi Musa?

Adalah ayat yang membolehkan riba ini, tetapi ayat ini bercirikan rasialis yang mana orang Yahudi boleh menerapkan riba kepada orang non-Yahudi. Ayat ini benar-benar “berhawa” Talmud dan ayat ini boleh dicurigai sebagai inovasi rabi Ezra ketika menulis Taurat. Berikut ayat yang dimaksud.

Ulangan Fasal 23 ayat 20:
“Maka daripada orang lain bangsa boleh kamu mengambil bunga, tetapi dari saudaramu tidak boleh kamu mengambil dia, supaya diberkati Tuhan Allahmu akan kamu dalam segala perkara pegangan tanganmu dalam negeri, yang kamu tuju sekarang hendak mengambil dia akan bahagianmu pusaka.”

Ayat inilah menjadi senjata pamungkas mereka dalam menerapkan riba kepada non Yahudi. Dan dibalik ini ada semangat zionisme yang kini diterapkan dalam sistem perbankan dunia, tidak terkecuali di negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia, Indonesia.

Meski di Indonesia telah ada bank syariah dengan semangat menghilangkan praktik simpan-pinjam ala riba tetapi sejatinya sistem perbankan ini belumlah murni lepas dari jeratan perbankan dunia ala Yahudi. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan sistem peredaran uang masih dalam bentuk bank note yang merupakan inovasi terbesar ala Yahudi dalam pertukaran di dunia jual-beli. Dan uang bank note ini masih tetap dikontrol oleh Yahudi baik dalam bentuk Dollar, Euro maupun Pondsterling.

Berbeda dengan zaman Nabi, yang mana Yahudi tidak berkutik dengan sisitem riba karena pada saat itu belum ada uang dalam bentuk bank note melainkan dalam bentuk emas dan perak atau dinar dan dirham.

Dan sejatinya inilah alat pertukaran jual-beli yang benar dan bukan dalam bentuk bank note yang dicetak dengan sangat murah dari segi ongkos percetakannya di Amerika dalam bentuk dollar tetapi menjadi sebuah kertas yang bernilai berlipat-lipat bagi mata uang lain, termasuk rupiah, meski ongkos percetakan antara dollar dan rupiah tidak jauh beda. Sebuah sistem jual-beli yang tidak adil dan dalam jual-beli dengan sistem yang tidak adil atau berimbang ini juga disebut dengan riba.


Uang Dollar yang dicetak dengan ongkos murah menjadi bernilai berlipat-lipat bagi Rupiah

Berbeda dengan penggunaan emas dan perak yang mana nilai jual-belinya tetap sama di belahan dunia manapun. Akan tetapi ini jelas-jelas dihindari oleh Yahudi. Sebagai alasan bahwa sistem jual-beli dan pasar tetap berbasis emas dan perak maka mereka membuat peraturan bahwa bank tetap membuat bank note dengan menyesuaikan simpanan cadangan emas dan peraknya.

Maka tidaklah mengherankan jika negara besar seperti Amerika yang sistem ekonominya ala riba Yahudi ini rakus akan tambang emas dan perak sebagai penguat di balik peredaran bank note mereka yang sejatinya tidak ada artinya sama sekali bagi orang lain. Hal ini disebabkan mereka menguasai emas dan perak sementara orang lain diberi kertas ala cetakan modern tetapi jauh nilainya dari nilai emas dan perak.

Dan janganlah Anda heran jika Amerika begitu ngotot untuk tetap menguasai Freeport sebagai lahan harta karun mereka untuk menguasai jaringan sistem ala riba ini.

Dengan sistem ekonomi ala riba ini maka tidaklah mengherankan jika begitu banyak pelaku ekonomi yang sukses secara luar biasa dengan total kekayaan yang mengagumkan. Banyak orang-orang kaya keturunan Yahudi dalam daftar orang kaya di dunia dan juga banyak yang sukses dengan bisnisnya yang sebagian besar produknya beredar luas di Indonesia.

Penguasaan emas dan perak ini, baik masih berupa tambang maupun yang sudah jadi dan disimpan secara rahasia dan rapi di bank, merupakan salah satu dari protokol zinonisme yang legendaris itu dan merupakan kekuatan mereka dalam penguasaan ekonomi dunia.

Anda tidak percaya? Silakan tetapi yang jelas bahwa bangsa Indonesia terpuruk perekonomiannya ini tidak terlepas dari sistem riba ini dan kerakusan pemain ekonominya dalam mencari untung (baca: riba) dalam perekonomian ala kapitalis.

Dan protokol mana yang menyebutkan hal ini? Tampaknya Anda harus menunggu terbitan artikel menarik ini selanjutnya. Selamat ber-aha eureka!

Senin, 14 Juli 2008

Aha Eureka! Yahudi: Berawal di Mesir Berakhir di Palestina (12)

Bab XIII: Sejarah Talmud dan Kaitannya dengan Zionis (bag. 4)

Zionism adalah akidah dan manhaj Yahudi yang tertera secara global di dalam kitab Perjanjian Lama dan secara rinci di Talmud. Akidah dan manhaj zionism ini – yang berdiri atas keyakinan bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa yang paling utama di dunia – mereka dasarkan kepada sebuah perintah Tuhan kepada Nabi Ibrahim as untuk meninggalkan negeri asalnya yang terletak antara dua sungai menuju negeri Kan’an untuk menetap di sana. Ini – menurut keyakinan mereka yang dipelopori oleh Rabi Ezra – adah sebuah janji Tuhan kepada Bani Israel bahwa Kan’an (atau Palestina saat ini) adalah milik mereka, dan bukan milik bangsa lain meski nama Palestina saat ini adalah diambil dari bangsa Philistine yang mendiami tanah Kan’an sebelum Bani Israel.

Nama gerakan ini diambil dari sebuah bukit Sion (baca juga artikel penulis akan kaitannya ini dengan tokoh fiktif Superman di blog ini). Filsafat Zionism memandang bahwa orang Yahudi tidak akan mungkin menemukan jati dirinya kecuali di negeri Isarel, dan bahwa Allah tidak akan mungkin disembah kecuali di negeri Israel.
Zionisme – yang mulai diletupkan oleh Rabi Ezra yang melihat Bani Israel terceai-berai setelah hancur oleh bangsa Babilonia dan mendapat izin dari kerajaan Persia, adalah filsafat pengembalian bangsa Yahudi ke tanah Palestina untuk mendirikan kerajaan Israel Raya.

Bangunan filsafat Zionism berdiri atas pemikiran fanatisme terhadap ras Yahudi dan atas tafsiran pembangkangan Yahudi, yaitu tidak taat kepada Yahweh (Nama Tuhan agama Yahudi) dengan cara mengkhianati bangsa atau ras Yahudi dan berbaur dengan bangsa Goyim (nama panggilan orang non-Yahudi oleh Yahudi), lalu memakai adat istiadat mereka.

Bangunan filsafat Zionism juga berdiri atas pemikiran tentang adanya suatu kelompok Yahudi yang tidak berdosa, tidak mengkhianati ras Yahudi, dan hanya memperhatikan kepentingan Yahudi, lalu Yahweh akan mengirim seorang penyelamat (messias) atau orang yang mendapat petunjuk (al mahdi) pada mereka untuk mengembalikan kerajaan Israel Raya. Sang penyelamat ini akan kembali membangun sebuah kerajaan teladan yang wajib direalisasikan agar keadilan dunia merata, lalu Yahweh akan ridha pada mereka sehingga bumi akan mengeluarkan susu dan madunya.

Zionism tidak hanya terbangun dari penafsiran salah akan Taurat (Taurat yang dimaksud ini adalah “karya” dari rabi Ezra dan Nehemia), ideologi ini juga terinspirasi lebih nyata dalam Talmud. Ini bukanlah hal yang mengejutkan. Ketika Rabi Ezra dan Nehemia mulai menyusun Taurat mereka juga mulai menyampaikan “Taurat Lisan” kepada Bani Israel dan menyebutkan bahwa inilah saat kebangkitan kembali kejayaan Bani Israel dengan satu nama agama baru dan ras baru: Yahudi.

Untuk menyebutkannya secara terang-terangan di Taurat adalah tidak mungkin, maka para rabi menyatakan bangunan ideologi tersebut dalam “Taurat Lisan” atau Talmud.
Meski ideologi Zionism belum memiliki nama ini pada zaman tersebut, namun cikal-bakal gerakan ini mulai bangkit perlahan-perlahan di zaman penjajahan bangsa Romawi. Di zaman inilah awal gerakan zionism yang masih prematur dan belum mengakar.
Seperti yang penulis sampaikan pada artikel sebelumnya, ideologi ini lahir dari keprihatinan para rabi (Ezra dan Nehemia) yang melihat Bani Israel terjajah tidak ada habisnya dan mereka berada di negeri Babilonia di bawah kekuasaan bangsa Persia.

Jauh dari tanah Palestina, mendapatkan pengaruh paganisme, tercerai-berai baik ikatan keluarga maupun religius dan tidak memiliki tokoh pemersatu membuat semua ini sebagai inspirasi bagi para rabi untuk menyatukan mereka seperti zaman Nabi Daud. Beliau adalah satu-satunya tokoh pemersatu sekaligus pembawa kejayaan Bani Israel di tanah Palestina. Dan para rabi mengambil alih ketokohan Nabi Daud-yang tidak hanya seorang Nabi tapi sekaligus seorang pemimpin dan raja, dalam struktur bangsa Yahudi: pemimpin spiritual sekaligus pemimpin umat dalam politik.

Oleh karenanya, dalam Talmud begitu besar kekuasaan para rabi ini. Dan rabi melihat ini sebagai peluang untuk mencapai “angan-angan di siang bolong” bahwa Yahudi harus menjadi pemimpin dunia. Sebuah mimpi yang terbangun dari lintas zaman penjajahan dari bangsa-bangsa lain.
Sebagai gambaran utuh berikut penulis sajikan kepada Anda runtutan zaman penjajahan yang diderita oleh Bani Israel dan Yahudi secara beruntun:
1. Kerajaan Babilonia (586-538 sM)
2. Kerajaan Persia (538-330 sM)
3. Kerajaan Yunani (330-323 sM)
4. Kerajaan Yunani dinasti Ptolemaik (323-200 sM)
5. Kerajaan Yunani dinasti Seleucid (200-167 sM)
6. Kerajaan Yunani dinasti Maccabee (167-63 SM)
7. Imperium Romawi (63 sM-638 M)
Seiring berjalanya waktu, keberadaan rabi yang menyampaikan Talmud semakin beragam, seiring itu pula terjadi pertentangan dan timbul sekte-sekte. Dan kepemimpinan rabi pun semakin tidak memiliki kewibawaan.

Untuk menyelesaikan masalah penting ini yaitu kekosongan kepemimpinan, maka dihembuskan oleh para rabi akan ide Raja keturunan Nabi Daud yang disebut Al Masih al Muntadhor, Al Masih yang Ditunggu-tungguh.

Mahdisme atau mesianisme adalah falsafah atau akidah kaum Yahudi. Mereka berpendapat bahwa al Masih adalh juru selamat yang akan membebaskan kaum Yahudi dari perbudakan dan penganiayaan bangsa-bangsa lain. Kehadiran al Masih ini akan membawa mereka kepada keadilan dan kedamaian, dan bumi akan menjadi subur.
Konsep al Masih yang merupakan keturunan dari Nabi Daud inilah yang membuat para rabi untuk mmebuat konsep kerja yang lebih nyata tapi dibungkus dalam kesucian, maka lahirlah kitab Talmud tersebut.

Adapun dalam praktik langsung di lapangan dalam bentuk non-religius maka lahirlah konsep politik jahat Zionis dalam kerangka kerja yang terkenal :The Protocol of Learned Elders of Zion.

Protokol ini yang sudah masyur dan terkuak oleh sejarah inilah kerangka kerja Zionis di dunia saat ini. Dan protokol inilah diterjemahkan secara sempurna oleh Yahudi di Amerika Serikat dalam politik, ekonomi, budaya, pendidikan, dan seluruh elemen kehidupan.

Sebelum penulis sajikan kepada Anda isi keseluruhan dari protokol tersebut, ada baiknya penulis sajikan kepada Anda terlebih dahulu isi kitab Talmud yang menjadi inspirasi isi dari protokol tersebut.

Berikut beberapa kutipan yang penulis sajikan kepada Anda (jika Anda ingin mengecek secara langsung isi Talmud dalam versi bahasa Inggris silakan buka situs www.sacred-text.com):

Sanhedrin, hal 2 no 58:
Bani Israel lebih tinggi derajatnya di sisi Allah daripada malaikat. Jika seorang Yahudi memukul orang Yahudi, maka seolah-olah orang itu telah memukul Tuhan. Kaum Yahudi adalah bagian dari Allah, seperti seorang anak merupakan bagian dari bapaknya. Oleh karena itu, apabila seorang non-Yahudi memukul orang Yahudi maka orang itu harus dihukum mati.

Bayamut, no 6:
Kaum Yahudi akan menjadi bernajis apabila ia menyentuh kuburan orang-orang non-Yahudi karena mereka itu adalah binatang,bukan manusia.
(dalam kitab Bibel, Keluaran pasal 12 ayat 16:Hari-hari raya yang suci bukanlah dijadikan untuk orang-orang asing dan bukan pula untuk anjing-anjing)

Sanhendrin (74b) Tosepoth:
Hubungan seksual orang Goim adalah seperti hubungan seksual binatang.

Orang Goim adalah istilah dalam agama Yahudi untuk panggilan orang-orang non-Yahudi, baik itu secara ras maupun agama. Pada awalnya, istilah Goim ini dinisbahkan kepada orang-orang Nashrani, namun seiring waktu Nabi Muhammad menyebarkan Islam dan mulai menguak kebohongan dan kejahatan mereka, maka istilah Goim ini semakin melebar tidak hanya untuk kaum Kristiani tetapi juga untuk orang Islam dan secara umum non-Yahudi. Dalam istilah Yahudi Madinah, istilah Goim ini mereka ganti dengan istilah ummi, yaitu orang yang buta huruf dan tidak memiliki kitab petunjuk. Sebagaimana yang Allah rekam kalimat mereka ini dalam ayat ke- 75 surta Ali Imran berikut ini:
“Hal demikian karena mereka mengatakan bahwa tidak ada dosa atas kami terhadap orang-orang ummi.”

Abhodah Zorah (22b):
Mengapa orang Goim itu najis? Karena tidak berada pada Gunung Sinai. Karena ketika ular memasuki Siti Hawa, ia menuangkan najis. Akan tetapi, orang-orang Yahudi sudah bersuci darinya ketika mereka berdiri di atas gunung Sinai, sedangkan orang Goim tidak demikian pada waktu itu di atas gunung Sinai, maka mereka tidak menjadi suci.

Masih banyak lagi isi dari Talmud yang begitu rasialis dan provokatif untuk mencela dan menghina orang non-Yahudi. Belum lagi pemutar-balikan hukum riba yang merupakan salah satu hukum dari Ten Commandments ini dirubah oleh mereka dalam Talmud hingga kini riba menjelma secara sistematis dalam perekonomian dunia dalam jubah perbankan dan kapitalisme.

Selanjutnya penulis akan sajikan kepada Anda pemutar-balikan hukum riba dan penguasaan mereka akan sistem keuangan dan isi dari protokol Zionism yang saling berkaitan dengan hal ini pada edisi artikel selanjutnya. Selamat menungguh dan selamat ber-aha eureka!

Jumat, 11 Juli 2008

Aha Eureka! Yahudi: Berawal di Mesir Berakhir di Palestina (11)

Bab XII: Sejaran Talmud dan Kaitannya Dengan Zionis (bag.3)

Selain Taurat dan Talmud ada juga kitab lain yang sama pentingnya bagi Yahudi yaitu Zohar. Menurut para rabi Yahudi, kitab ini merupakan Mishnah ketika Nabi Musa berada di gunung Sinai. Beliau tidak mendiktekannya kepada Joshua (Jusa’ bin Nuh) atau kepada tetua Bani Israel tetapi kepada Nabi Harun secara langsung. Lalu Nabi Harun mendiketekannya kepada Eliyazar sehingga ajaran-ajaran lisan ini dikitabkan dan dinamakan Zohar yang berarti Cahaya. Kitab in menjelaskan dan komentar terhadap Taurat.

Di samping itu ada lagi empat kecil lainnya yang sebelumnya tidak termuat dalam kitab Talmud, tapi para rabi era terakhir menggabungkannya ke dalam Talmud. Empat kitab tersebut adalah:
a. Masikhith Sufisrim, tentang para penulis.
b. Ibihil Rabiti, tentang hukum pandai besi.
c. KalAllah, tentang pesta (perayaan) dan hukum-hukumnya.
d. Masikhith Dirikh Iritis, yang artinya Petunjuk Hidup, dan kitab ini terbagi lagi menjadi:
1. Rabbah,bagian utama
2. Zuta, bagian tengah.
Seperti yang penulis sampaikan kepada Anda bahwa begitu banyak rabi yang mengarang kitab Talmud dan ini mengakibatkan begitu banyak kitab yang disebut sebagai Talmud dan masing-masing memiliki perang penting bagi Yahudi. Di antara kitab-kitab tersebuat adalah:
 Biar, berisi tentang pemberitahuan, penjelasan, dan komentar di atas komentar.
 Halakhoth, karya Hil Khoth yang berarti hukum-hukum dan usulan-usulan. Kitab ini ditulis oleh beberapa rabi yaitu: Musa ben Maimon (Maimonides), Beshai, Edels, Moses of Kotzen, Kimchi, dan lainnya. Pada sebagian besar masalah, kitab ini mengutip dari kitab Maimonides, Hilkoth Akum yaitu makalah berisi berbagai pendapat tentang bintang, palnet, dan derajat bangsa-bangsa. Dan ada juga risalah lainnya bernama Hilkhoth Maakhaloth Asavoroth, yaitu makalah tentang makanan haram
 Iuchasin atau juga disebut Sepher Iu Chasin yaitu makalah tentang keturunan. Membahas tentang sejarah bangsa Yahudi yang suci sejak permulaan dunia sampai tahun 1500 M. Kitab ini diterbitkan di Karaku pada tahun 1580 M.
 Jalkut sebuah komentar biasa dari berbagai kitab masa lalu disusun oleh Shimeon of Frankfurt. Kandungan kitab ini tidak ada yang bersifat leterlek tapi hanya bersifat kiasan
 Ked Hakkemach, kitab ini mengandung tentang tempat-tempat dan kondisi alam lahut sesuai dengan susunan abjad. Penyusunnya adalah Rabi Bishai.
 Maagen Abraham, penyusunnya adalah Barizula.
 Mizbeach Hazzahabh yang berarti “Penyembelihan Emas”. Penyusunnya adalah Rabi Shilimon ben Rabi Mordecai. Kitab ini dicetak di Basel pada tahun 1602 M.
 Machzor, tentang berbagai shalat pada hari hari perayaan besar.
 Menorath Hammaor yang berarti tatakan cahaya lilin. Kitab yang ditulis berdasarkan Talmud ini memuat komentar-komentar majazi dan sejarah terhadap keseluruhan Talmud. Penyusunnya adalah Rabi Ishaq Ayuhab dan dicetak pada tahun 1544 M.
 Maine Haieshuah yang berarti sumber-sumber mata air yang setia. Kitab yang disusun oleh Rabi Ishaq Abribanil dan dicetak pada tahun 1551 M. Kitab ini berisi komentar-komentar menarik tentang kitab Daniel, seorang Nabi bagi Bani Israel. Padanya juga terdapat perdebatan-perdebatan sengit melawan kaum Nashrani.
 Mikra Gedolah yang berarti Pertemuan Besar. Sebuah kitab suci berbahasa Ibrani disertai dengan komentar-komentar Rabi Solomon Iarachi dan Rabi Ezra.
 Maschima Iesshuah yang berarti kabar gembira untuk selamat dari dosa. Mengandung berbagai keterangan tentang semua nabi. Juga berisitentang masalah selamat dari dosa pada masa depan. Penyusunnya adalah Rabi Abarbaniel.
 Nizzachoni yang berarti kemenangan. Kitab ini mendebat kaum Kristiani dan empat Injil pertama dari kitab Perjanjian Baru yang berbicara tentang kehidupan, kematian, dan kebangkitan Isa Al Masih. Penyusunnya adalah Rabi Libman dan dicetak pada tahun 1559 M.
 Sepher Ikkari, berisi berbagai akidah dasar atau tentang butir-butir iman. Kitab ini mengandung serangan fanatis sekali terhadap agama Kristen.
 En Israel, sebuah kitab terkenal yang terdiri dari dua juz. Juz kedua bernama Beth Jacob (keluarga Ya’qub) dan berisi tentang sebagian besar kisah Talmud yang menyenangkan. Dicetak di Venesia pada tahun 1547 M.
 Scaare Ohar yang berarti limpahan embun. Sebuah kitab terkenal yang dianggap sebagai kunci membuka kitab Zohar dan kitab-kitb serupa. Penyusunnya adalah Rabi Shiphitil Horoyits.
 Toldoth Ieschu yang berarti keturunan Yesus. Kitab ini merupakan risalah kecil namun penuh dengan makian dan kutukan, berbagai dusta dan perselisihan tentang kisah Isa Al Masih.

Demikianlah begitu banyaknya kitab Talmud beserta versinya. Melihat hal ini maka tidaklah mengherankan jika ini menimbulkan permasalahan besar yaitu timbulnya sekte-sekte antara yang menerima Talmud dan yang menolaknya.
Dalam sejarah Yahudi ada tiga sekte utama yang mulai timbul semenjak Rabi Ezra memulai penulisan Taurat dan juga mengajarkan “Taurat Lisan” atau Talmud. Rabi Ezra yang paling bertanggung jawab akan rusaknya agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Musa.

Nabi Ibrahim, Nabi Musa hingga Nabi Muhammad adalah satu akidah dan satu agama yaitu agama Islam karena inti dari agama ini adalah Tiada Tuhan selain Allah. Dan ketika akidah yang telah dibawa oleh Nabi Musa ini dirusak dari dalam oleh Rabi Ezra dengan menyebutkan agama ini menjadi agama Yahudi dengan berpegangan pada Taurat karya kodifikasinya dan Talmud dalam bentuk dakwah secara lisan maka agama Islam pecah pertama kali menjadi sekte adalah buah tangan dari para rabi.

Dalam Al Qur’an, Allah menyebut kaum Nabi Musa ini dengan tiga nama yaitu: Bani Israel, Yahudi dan Ahlul Kitab. Masing-masing penyebutan ini dalam Al Qur’an memiliki konteks tersendiri.

Jika Allah menyebut Bani Israel adalah ketika mereka semua masih dalam satu akidah, agama Islam yang belum pecah menjadi firqah atau golongan baru meski panggilan ini selalu diikuti oleh kenikmatan-kenikmatan yang Allah berikan kepada mereka agar mereka bersyukur. Dan penyebutan ini melingkupi semua anak keturunan dari Nabi Ya’qub tidak peduli mereka beriman atau tidak. Hanya saja penyebutan ini mengingatkan kepada mereka akan begitu legendarisnya nikmat Allah yang telah diberikan kepada mereka agar mereka tetap ingat pada satu jalan: Islam.
Adapun penyebutan Yahudi ini sebagai penyebutan mereka yang telah keluar dari agama Islam yang mereka sendiri tahu betul bahwa misi Nabi Musa hanyalah ini sebagai mana tersebutkan dalam Ten Commandments ayat pertama.

Dan ketika mereka patuh pada rabi yang telah membuat kitab suci yang sejatinya bukan dari Allah dan tidak mengikuti ajaran murni Nabi Musa maka mereka sendiri disebut beryahudi bukan berislam lagi. Hal ini pantas dilabelkan kepada mereka sebab Islam hanya pantas bagi yang memegang teguh ajaran utama: Tiada Tuhan selain Allah. Dan doktrin ini di antaranya adalah tidak menyembah selain kepada Allah semata. Dan sebagian Bani Israel menyembah kepada para rabinya yang telah nyata-nyata membuat-buat kitab suci. Inilah yang sempat ditanyakan oleh para sahabat bagaimana Bani Israel menyembah kepada para rabi mereka. Jawaban Rasul adalah karena mereka tahu kalau rabi tersebut mengarang kitab dan dikatakan kitab dari Allah dan juga mereka tahu kalau para rabi berbuat dosa tetapi mereka diam saja dan bahkan patuh begitu saja. Sebagai bahan pengingat Anda bacalah ayat Al Qur’an di At Taubah ayat 31:
“Mereka menjadikan orang-orang alim (Yahudi) dan rahib-rahibnya (Nashrani) sebagai Tuhan selain Allah, dan (juga) Al Masih putra Maryam, padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan yang Maha Esa; Tidak ada tuhan selain Dia. Maha Suci Dia dari apa yang mereka persekutukan.”
Di ayat ke-34 surat yang sama (dan juga bacalah artikel sebelum ini akan isi Talmud tentang pemberian harta wajib kepada rabi):
“Wahai orang-orang beriman! Sesungguhnya banyak dari orang-orang alim (Yahudi) dan rahib-rahib (Nashrani) mereka benar-benar memakan harta orang dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah.”
Dan tentang Taurat serta Talmud yang dikarang oleh para rabi, Allah menyatakannya dalam Al Qur’an di surat Al Baqarah ayat ke-78 dan-79:

“Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak memahami kitab (Taurat) kecuali hanya berangan-angan dan mereka hanya menduga-duga.”
“Maka celakalah orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka (sendiri) kemudian berkata;”Ini dari Allah,” (dengan maksud) untuk menjualnya dengan harga murah. Maka celakalah mereka, karena tulisan mereka, dan celakalah mereka karena apa yang mereka perbuat.”


Agama Yahudi adalah “agama” yang pertama kali menyimpang dari Islam dan inilah sebuah kerusakan besar dari buah tangan Bani Israel. Selain membunuh para nabi merupakan kerusakan yang mereka timbulkan karena para nabi mengajak mereka ke jalan Islam bukan agama Yahudi, Bani Israel juga adalah pelopor pembuat sempalan-sempalan dalam agama Islam.

Mereka tidak hanya membuat agama baru yaitu Yahudi tetapi dari agama baru ini pula timbul sekte-sekte baru lagi yang semuanya jauh dari apa yang disampaikan oleh Nabi Musa.
Sekte-sekte yang ada dalam agama Yahudi ada 8, tetapi tidak semua Bani Israel mengikuti agama Yahudi ini yang berlandaskan fatwa sesat rabi yang dimulai dari rabi Ezra.

Dari golongan yang tetap mengikuti ajaran murni Nabi Musa ini disebut Essene atau Al Qurraiyin atau Qumrn. Golongan inilah yang berpegang teguh pada kemurnian Taurat hingga datang Nabi Isa dan mereka menjadi pengikut setia beliau.

Adapun sekte yang terkenal adalah Phareesis (al Farisiyyun) dan Sadduccees (as Shadduqiyyun). Sekte Phareesis adalah sekte yang menerima Talmud sebagai kitab suci di samping Taurat. Untuk menjamin kesucian Talmud ini mereka menyatakan bahwa kekuasaan tertinggi ada di tangan para rabi. Sedangkan Sadduccees tidak percaya kepada Talmud. Sekte ini mengingkari adanya hari kiamat, penghisaban dan hari akhri, baik surga dan neraka. Sekte ini tidak condong pada gerakan-gerakan revolusi atau garis keras, tetapi lebih condong untuk taat pada hukum yang berlaku selama agama Yahudi itu dihormati. Nabi Isa as memiliki hubungan yang baik dengan mereka, sebab beliau menyerang sekte Pharissee yang mana sekte ini menerima kekuasaan Kaisar Romawi. Namun, sikan sekete Sadducce yang ingkar hari akhir menjadi sebab perpecahan di antara mereka dan akhirnya ada di antara mereka yang menentang keras dakwah Nabi Isa.

Bagaiaman selanjutnya sejarah Talmud ini dengan Zinois? Silakan tunggu artikel selanjutnya

Rabu, 09 Juli 2008

Aha Eureka! Yahudi: Berawal di Mesir Berakhir di Palestina (10)

Bab XI: Sejarah Talmud dan Kaitanya Dengan Zionis (bag.2)
Setelah penulis sampaikan kepada Anda isi dari Mishnah, kini penulis sajikan kepada Anda bagian utama yang kedua dari Talmud yaitu Gemara.
Gemara merupakan syarah, penjelasan, komentar, tafsir atau catatan pinggir dari Mishnah. Gemara lahir dikarenakan begitu banyaknya teks-teks yang masih global yang tidak jelas penafsirannya dalam kitab Mishnah. Ini bukanlah hal yang mengherankan karena Mishnah lair dari inspirasi rabi yang berbeda-beda yang masingmasing merasa memiliki otoritas sebagai “penyampai Taurat Lisan” ini padahal sejatinya kitab itu lahir dari kepentingan pribadi para rabi.
Cukup lama waktu yang dibutuhhkan oleh para rabi dalam menyelesaikan pembuatan kitab Gemara ini, yakni sekitar empat abad dari abad ke-2 Masehi hingga akhir abad ke-6.
Menurut sejarah Yahudi sendiri, orang pertama yang melakukan syarah terhadap Mishnah adalah dua putra rabi Judah Hanasi, Rabi Gamaliel dan Rabi simeon. Kemudian ini diteruskan oleh Rabi Ashi di Sura-sebuah kota yang terletak di tepi sungai Eufrat- pada tahun 365 M sampai 435 M. Dan disempurnakan oleh Rabi Abino dan terakhir oleh Rabi jose pada tahun 498 M.
Ada hal yang mendasar dari syarah Mishnah ini atau Gemara yaitu ia ditulis dalam bahasa Aramaika (Aramaic. Bagi Anda yang ingin tahu bagaimana bahasa Aramaika ini dapat Anda ketahui melalui film karya Mel Gibson: The Passion of Christ ) sedangkan Mishnah ditulis dalam bahasa Ibrani. Dan bahasa Ibrani yang digunakan pada Mishnah adalah bahasa Ibrani baru yang tidak sama dengan bahasa Ibrani yang digunakan pada Kitab Perjanjian Lama. Sebab, ketika Mishnah dituliskan, bani Israel tidak lagi menggunakan bahasa Ibrani sehari-hari melainkan bahasa Aramaika. Bahasa Ibrani pada waktu itu hanyalah mereka gunakan untuk kepentingan menulis hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan saja. Bahasa Ibrani yang mereka gunakan telah bercampur dengan bahasa-bahasa bangsa yang telah menjajah mereka yaitu Yunani, Latin (Romawi) dan Persia.
Dalam sejarahnya, Talmud ada dua versu yaitu Talmud Palestina dan Talmud Babilonia. Talmud Palestina memiliki masa penyusunan yang cukup lama yaitu dari abad ke-2 hingga abad ke-5 M. Rabi yang menyusun Talmud ini bukanlah rabi-rabi Palestina melainkan rabi –rabi kerajaan yang diketuai oleh Jochana.
Adapun Talmud Babilonia berawal pada abad ke-4 dan berakhir pada abad ke-6 dengan menggunakan bahasa Aramaika dan Talmud ini bukanlah karya satu tangan rabi melainkan banyak rabi dengan zaman yang berbeda-beda.
Gemara memiliki lampiran-lampiran yang disebut dalam bahasa Ibrani dengan Tosephoth. Rabi Chaia dianggap sebagai tokoh pertama yang memberikan komentarnya pada Gemara, dan komentarnya tersebut dinamakan dengan Baraietoth atau pendapat-pendapat murni yang disusupkan ke dalamnya. Ini berupa tafsiran dan penjelasan yang diberikan ulama terhadap Mishnah di luar sekolah pembelajaran agama Yahudi.
Semua komentar dan pendapat tersebut menjadi lengkap setelah adanya pendapat sampingan dalam bentuk komentar-komentar pendek atau prinsip sederhana yang dinamakan Piske Tosephoth.
Talmud yang terdiri dari Mishnah dan Gemara ini menjadi sebuah kitab yang begitu tambun, tetapi belum tersusun rapi karena begitu banyak komentar-komentar sampingan. Adalah Rabi Ishaq ben Ya’qub menerbitkan Talmud kecil yang dinamakan Hilkhoth yang berarti tradiis, sunnah atau adat. Rabi ini banyak menghapus teks-teks yang berisi perdebatan panjang yang menjemukan. Usahanya ini mendapat tentangan dari mayoritas sekte dalam agama Yahudi.
Adalah Rabi Maimonides (Moses ben Maimon) pada tahun 1180 (576 H) mengeluarkan karyanya yang mashur yang berjudul Mishnah Torah yang berarti “Pengembalian Undang-Undang”. Kitab ini juga masyhur dengan sebutan Iad Chazakah yang berarti “Tangan yang Kuat”.

Ilustrasi Rabi Maimonides

Rabi Maimonides, yang mendapat julukan Si Rajawali Candi Yahudi karena begitu besar jasanya dalam menyusun Talmud yang hingga kini ini sebagai bahan rujukan utama, menyertakan bahasan filsafat besar di dalam karyang tersebut.
Pada tahun 1240 M muncul sebuah kitab Talmud yang sudah diserhanakan di bawah pengawasan Rabi Ya’qub Ben Asher. Rabi ini merubah karya Rabi Maimonides dengan menghapuskan begitu banyak undang-undang. Para rabi berkonsensus untuk menamakan teks gubahan ini dengan nama Arbaa Turim yang berarti “Undang-Undang Talmud yang Empat”.
Setelah berlalu sekian lama, oleh karena adanya kontradiksi yang jelas antara faksi Fashi, Maimonides dan Asher, muncullah kebutuhan yang tinggi untuk mengadakan sebuah kitab Talmud yang mengandung berbagai solusi dan hukun-hukum praktis ringkas. Seorang rabi dari Palestina yang bernama Joseph ben Ephraim Caro segera memulai pekerjaan besar dan menghasilkan sebuah kitab yang bernama Shulhan Arukh (Set Table) yang berisi berbagai komentar terhadap kitab Arbaa Turim.
Akan tetapi tidak semua Yahudi, yang terpecah menjadi Yahudi Timur dan Barat, menerimanya. Yahudi Barat tidak menerima kitab Shulhan Arukh ini. Oleh karena itu, Rabi Musa Isirlisi menyusun sebuah kitab yang berisis komentar-komentarnya terhadap kitab Shulhan Arukh dengan nama Darakhi Musa yang berarti “Jalan Musa”. Dan Kitab ini ternyata diterima oleh kalangan Yahudi Barat.

Bagaimana selanjutnya kisah Talmud ini? Ikuti terus kisahnya dalam blog ini

Senin, 07 Juli 2008

Aha Eureka! Yahudi: Berawal di Mesir Berakhir di Palestina (9)

Bab X: Sejarah Talmud dan Kaitannya dengan Zionisme.

Seperti yang penulis sampaikan pada bab sebelumnya bahwa Yahudi tidak hanya memiliki kitab ajaran tertulis yang ditelah dikodifikasi ulang oleh Ezra dan Nehemia, tetapi mereka juga memiliki kita “Taurat Lisan” yaitu Talmud.
Talmud terdiri dari dua bagian utama yaitu Mishnah dan Gemara meski masih ada lagi lampiran-lampiran dan tafsiran-tafsiran lain di luar dua bagian utama tersebut. Mengapa terjadi demikian? Hal ini disebabkan ada beberapa rabi yang mengklaim apa yang ia sampaikan juga merupakan “Taurat Lisan” Nabi Musa. Tidaklah mengherankan sebab sejarah awal Talmud ini berasal dari inspirasi manusia yang mana manusi sejatinya memiliki motif masing-masing. Ezra dan Nehemia, dua rabi pengkodifikasi Taurat awal memiliki motifasi untuk menyatukan bangsa Yahudi yang telah terpencar-pencar dan memiliki kepercayaan ala Babilonia dan Persia. Tentu saja langkah kedua rabi tersebut yang memiliki “Taurat Lisan” ini diikuti oleh rabi lain dengan pengklaiman yang sama: mendapat inspirasi dari Tuhan untuk menyampaikan “Taurat Lisan”.
Dengan demikian, Talmud memiliki isi yang beragam dan satu sama lain isinya ada yang berbeda. Dalam sejarahnya pula, agama Yahudi memiliki dua aliran kitab Talmud: versi Babilonia dan versi Palestina. Dalam versi Babilonia, Mishnah dibagi menjadi Sura, Pumbaditha, dan Neherdea dan dalam versi Palestina Mishnah dibagi menjadi Tiberias, Jamina dan Lydia.
Mishnah adalah bagian pertama dan yang paling utama dari isi Talmud. Mishnah ditulis dalam bahasa Ibrani baru (new Hebrew) yang telah terpengaruh oleh bahasa Yunani, Latin dan Persia. Tiga bangsa dari tiga bahasa tadi ini memang pernah menjajah bangsa Yahudi cukup lama.
Mishnah terdiri dari enam bagian yaitu:
1. Zeraim. Bagian ini terdiri dari 11 risalah. Kesebelas risalah itu adalah:
a. Berakhoth, tentang pemberian berkah dan doa-doa juga membahas tentang aturan upacara keagamaan.
b. Peah, tentang masalah tanah perkebunan dan hasilnya.
c. Demai, tentang masalah subhat.
d. Kilaim, tentang masalah percampuran
e. Schebiith, tentang hukum berkaitan hari Sabtu.
f. Terumoth, tentang masalh persembahan, kurban, dan apa saja yang dapat diersembahkan kepada rabi.
g. Maaseroth, tentang pajak sepersepuluh persen dari harta yang dimiliki yang wajib diserahkan kepada anggota keluarga Lewi (:kabilah Ibrani).
h. Maaser Schemi, tentang pajak juga.
i. Chaalah, tentang keju dan bagian-bagiannya yang wajib diberikan kepada para rabi.
j. Orlah, tentang kaum yang tidak dikhitan (kaum paganis atau non-Yahudi)
k. Bikhurim, tentang buah tanaman pertama yang wajib diserahkan kepada para rabi.
Dari risalah Zeraim ini dapat Anda bayangkan bagaimana powerful-nya para rabi. Memang semenjak awal penyusunan Taurat, para rabi mengambil alih kekosongan figur yang dapat mempersatukan Yahudi setelah dihancur-leburkan oleh Nebukhanedzar. Tidak ada tokoh yang disegani dan dihormati inilah para rabi menyusun Taurat dan membuat “Taurat Lisan” atau Talmud sebagai kekuatan religius meski Talmud sejatinya bukan risalah Nabi Musa yang diturunkan oleh Allah kepada beliau. Talmud hanyalah akal-akalan rabi untuk menjadi pemimpin atau tokoh yang dihormati.
Selanjutnya bagian kedua dari Mishnah adalah
2. Moed. Moed berisikan tentang puasa dan hari-hari besar. Bagian ini terdiri dari 12 risalah yaitu
a. Scabbath, tentang berbagai perbuatan yang diharamkan pada hari Sabtu.
b. Erubhin, tentang segala perintah dan larangan tentang makanan pada malam Sabtu.
c. Pesachim, tentang hari raya Paskah Yahudi.
d. Schekalim, tentang besar, panjang dan sifat-sifat bendul.
e. Ioma, tentang berhubungan dengan “Hari Kaffarat” (Hari Penebusan Dosa) dan berbagai kewajiban yang harus dilakukan.
f. Sukkah, tentang kemah yang dipakai oelh kaum Yahudi sebagaii Candi Berpindah (Tabernacle) setelah runtuhnya Haikal Sulaiman. Risalah ini juga membahas hukum-hukum yag berhubungan dengan upacara keagamaan di kemah atau candi.
g. Betsah, membahas perbuatan yang haram dan yang mubah yang dilakukan pada setiap hari-hari besar.
h. Rosh Haschanah, tentang tahun baru Ibrani atau upacara yang dilakukan pada tahun baru.
i. Taanith, tentang puasa dan segala permasalahanannya.
j. Megillah, tentang pembacaan buku Ester dan hal-hal yang berhubungan dengan upacara keagamaan pada hari raya Purim.
k. Moed Katon, tentang hari raya kedua (Minor Feast) dan membahas tentang segala aturan yang berhubungan dengan hari-hari pertama pada perayaan Paskah Yahudi dan perayaan Succoth.
l. Chagigah, tentang perbandingan antara tiga hari raya yaitu Paskah, Succoth, dan hari raya Kemah atau Candi.

3. Nashim. Bagian ini berisi berbagai undang-undang tentang wanita, seperti pernikahan, perceraian, kewajiban wanita, shalat wanita, dan segala masalah yang berhungan dengan mereka. Ini terdiri dari 7 risalah, yang salah satunya yang terkenal adalah Abhodah Zarah (penyembah berhala). Risalah ini menjadi landasan bagi orang-orang yahudi dalam memperat hubungan mereka dengan agama-agama berhala. Agama berhala di sini maksudnya- menurut mereka- adalah semua agama selain Yahudi. Seperti yang telah mereka alami kalau mereka telah dijajah oleh berbagai bangsa yang beragama pagan dari Mesir, Assyria, Babilonia, Persia dan Yunani, maka kontak antara agama mereka dan agama pagan ini sangat kental. Belum lagi mereka percaya bahwa Nabi Sulaiman sendiri sebagai Nabi yang membolehkan untuk melakukan sihir dankontak gaib. Hal ini dalam Al Qur’an dibantah oleh Allah dalam Al Baqarah ayat ke-102.
Ketujuh risalah dari Nashim adalah;
a. Jebbamoth, tentang saudara-saudara perempuan suami atau saudara-saudara perempuan istri.
b. Kethuboth, tentang akad nikah
c. Gittin, khusus membahas masalah perceraian.
d. Nedarim, khusus tentang masalah nadzar.
e. Nasir, khusus tentang apa-apa yang telah dinadzarkan.
f. Sotah, tentang perempuan yang dianggap pezina.

4. Nazikin. Bagian ini khusus berhubungan dengan masalah kejahatan atau krimininalitas, baik pidana maupun perdata. Bagian ini terdiri dari 10 risalah yaitu.
a. Baba Kama atau Pengantar Pertama. Tentang kejahatan dan kezaliman, serta cara-cara mengatasinya.
b. Baba Metsia atau Pengantar Pertengahan. Tentang aturan-aturan yang berhubungan dengan barang-barang temuan, amanat, jual-beli, penyewaan, peminjaman, dan jasa.
c. Baba Bathra atau Pengantar Penutup. Ini membahas tentang aturan-aturan yang berhubungan dengan harta perniagaan dan modal yang pada umumnya didapatkan melalui aturan konvensional. Ini juga membahas tentang pembagian harta warisan.
d. Sanhendrin, tentang mahkamah atau peradilan yang mencakup hakim, jaksa, terdakwa dan sebagainya.
e. Makkoth, tentang hukuman cambuk bagi para kriminal.
f. Schebuoth, tentang masalah sumpah.
g. Edaioth, tentang masalah kesaksian.
h. Horaioth, tentang pengadilan yang menangani kasus-kasus yang dihadapkan ke meja hijau.
i. Abhodah Zarah, tentang paganisme (hukum penyembahan berhala).
j. Abhoth, tentang berbagai hukum yang berkaitan dengan orang tua dan nenek moyang. Risalah ini juga dinamakan Pirke Abhoth.


5. Kodashim. Bagian ini membahas masalah sesembahan, kurban, dan semua upacara keagamaan. Ini terdiri dari 11 risalah yaitu.
a. Zebbachim, tentang sesembahan, hewan-hewan mana yang layak dijadikan sesembahan.
b. Chullin, tentang perkara najis dan tradisi menyembelih hewan yang disembelih untuk dikonsumsi sehari-hari.
c. Menachoth, tentang tata cara penghidangan daging dan makanan cair.
d. Bekhoroth, tentang anak pertama, baik anak pertama sendiri atau anak pertama dari binatang piaraan.
e. Erakhin, mengenai penyucian batin agar pelakunya hanya mengkhususkan kehidupan dirinya hanya untuk Allah.
f. Temurah, tentang barter atau tukar menukar harta benda.
g. Meilah, tentang dosa dan hal-hal yang dapat mengotori kesucian.
h. Kerithuth, tentang pajak atau pungutan yang wajib dibayarkan untuk menebus dosa-dosa yang telah dilakukan.
i. Tamid, tentang kurban harian, yakni membahas tentang tata cara pengabdian pada Candi yang berhubungan dengan persembahan pagi dan sore setiap hari.
j. Middoth, tentang ukuran dan bentuk candi secara geometri. Candi yang dimaksud adlaah Haikal Sulaiman.
k. Kinnim, tentang sembelihan-sembelihan yang berhubungan burung-burung dan yang dipersembahkan kepada orang-orang miskin.
6. Toharoth. Bagian ini berisi tentang masalah thaharah yang berkaitan dengan kesucian lahir dari benda-benda najis. Bagian ini berisi 12 risalah yaitu.
a. Kelim, tentang bejana yang dapat dijadikan sebagai alat untuk bersuci pada upacara keagamaan.
b. Oholoth, tentang kemah dan tempat tinggal serta masalah kotoran dan penyuciannya.
c. Negaim, tentang air yang ada di kolam atau sumur.
d. Parah, tentang sapi kecil dan pemakain abu bangkainya untuk bersuci.
e. Tohoroth, tentang bersuci dari najis.
f. Mikvaoth, membahas tentang keadaan sumur atau ruangan yang layak dijadikan sebagai tempat membersihkan diri.
g. Inddah, tentang masalah haid dan najis-najis yang keluar dari tubu wanita.
h. Makschirin, tentang ramuan-ramuan.
i. Zabhim, tentang air mani, air kencing, dan kotoran lain yang keluar dari tubuh.
j. Tebihul Iom, tentang mandi setiap hari.
k. Iadaim, tentang tangan dan tata cara membersihkannya dari segala najis.
l. Oketsin, tentang buah-buahan dan kulitnya serta bagaimana cara membuang najisnya menurut aturan agama.
Dengan demikian secara keseluruhan Mishnah terdiri dari 63 risalah yang masing-masing memiliki ayat tertentu yang disebut dengan Perakim.
Selanjutnya bagaimana isi dari Talmud ini dan isinya berkaitan dengan zionis? Ikuti terus artikel menarik ini.

Aha Eureka! Superman, Zionis dan Yahudi: Sebuah kesatuan sempurna.


Anda pasti familiar dengan simbol di atas tadi. Simbol dari tokoh fiksi bernama Superman ini begitu populer di seantero dunia, tidak terkecuali Indonesia. Bahkan hingga kini salah satu tv swasta rajin menyiarkan kisah hidup Superman di masa mudanya dengan judul film Smallville.

Tapi tahukah Anda jika dibalik simbol dan film tersebut tersimpan ide cemerlang tentang kejayaan kaum Yahudi sebagai "Manusia Pilihan Tuhan" dan manusia lainnya tidaklah sempurna?

Jerry Siegel dan Joe Shuster, dua orang keturunan Yahudi dibalik pembuat tokoh Superman, dengan cerdas membingkai ide ini secara halus dalam gaya penyajian yang enak dinikmati oleh siapa saja.

Simbol huruf "S" pada gambar di atas banyak memiliki arti. Tetapi yang lebih dekat maknanya adalah SION dan SAMIRI. Untuk Sion, semua orang tahu kalau ini adalah bukit yang ingin dikuasai semata oleh Yahudi dalam gerakan Zionis. Dan gerakan ini berasal dari nama Sion.

Samiri, adalah tokoh sempalan dari Bani Israel yang menentang misi Nabi Musa. Samiri inilah yang menjadi awal ide pemberontak tauhid dan menyimpan ilmu sihir besar yang hingga kini masih dijaga oleh sebagian Yahudi sebagai ilmu rahasia bernama Kabbalah. Dan nama Samiri ini pula diduga sebagai nama panggilan lain untuk tanah Amerika Serikat yang dikuasai secara ekonomis dan politik oleh Yahudi. Dan nama lain dari Amerika Serikat adalah Uncle Sam yang mana kata SAm adalah singkatan dari SAMiri.

Apakah analisa sederhana tentang ideologi zionis dalam Superman ini bualan? Mungkin bagi Anda yang sudah begitu senang dengan dunia fiksi ini adalah bualan belaka. Tetapi jika Anda secara cermat memperhatikan nama dari asli dari Superman yaitu KAL-El, maka Anda akan terkejut bahwa nama tersebut sangat ber-Yahudi sekali.

Menurut bahasa Ibrani, bahasa yang digunakan oleh Yahudi, kata EL berarti Tuhan (God). Dan nama EL selalu berkaitan dengan Tuhan, oleh karena itu ada beberapa nama menggunakan akhiran EL yaitu Israel, Samuel dan Michael.

Setelah penulis mengecek arti KAL dalam kamus online di Babilon tidak terdapat arti spesifik dari kata ini.Hanya saja setelah dicek dari beberapa kaitan nama ini, KAL artinya ke dalam bahasa Inggris adalah nama sayuran yaitu kubis dengan ciri khasnya yaitu daunnya yang keriting melengkung. Ini tepat sekali dengan ciri khas dari Superman ketika berubah dari Clark Kent ke Superman dengan perubahan pada kacamata dan bentuk rambutnya. Superman tidak menggunakan kacamata dan bentuk rambut khas: rambut melengkung berbentuk huruf S. Perhatikan perbedaanya di gambar berikut ini:




Menurut ideologi zionis yang bersumber pada Talmud (baca juga artikle penulis tentang Talmud ini di seri Yahudi: Berawal di Mesir Berakhir Di Palestina), bangsa Yahudi adalah manusia pilihan Tuhan yang sepantasnya hanya merekalah yang menguasai dunia ini. Sebagai manusia pilihan, mereka memiliki hal-hal khusus yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.

Ideologi ini dibungkus secara baik dalam komik Superman. Yahudi memang perkasa dalam sosok Superman dan ideologi Zion terus terusung dalam huruf S yang mencolok.

Jika memang memiliki kekuatan hebat mengapa Superman memiliki kelemahan dengan batu kripton berwarna hijau?

Batu ini sejatinya adalah tanah leluhur dari Kal-El, planet Kripton. Tetapi karena ia telah menginjakkan kakinya di bumi dan batu itu pula mengikuti dirinya ke bumi maka batu tersebut menjadi kelemahannya.

Ini dapat diperjelas demikian. Tanah Palestina jika telah terkontamiasi oleh tangan manusia non-Yahudi maka tanah tersebut menjadi sebuah kutukan bagi Yahudi. Maka kelemahan Yahudi adalah jika tanah Palestina bukan milik mereka.

Sampai di sini mungkin Anda masih tidak percaya apa yang penulis sampaikan. Tetapi fakta telah berbicara secara lancar dalam film dan komik tersebut serta sejarah yang sedang kita jalani ini.

Komik Superman tetaplah dibungkus untuk konsumsi komersial maka dibuatlah cerita berseri yang cukup panjang, tetapi dibalik itu tersimpan agenda besar dari Yahudi: Merekalah yang dibutuhkan ole manusia non Yahudi untuk menyelamatkan dunia ini dan bukan bangsa lain.

Percaya? Silakan kalau tidak percaya, tapi bagaimana pendapat Anda?

Jumat, 04 Juli 2008

Aha Eureka! Yahudi: Berawal di Mesir Berakhir di Palestina (8)

Penulis mohon maaf atas keterlambatan artikel ini. Hal ini disebabkan penulis masih sibuk dengan urusan di kantor. Penulis harap Anda pengunjung setia blog ini tetap ber-aha eureka! Selamat membaca

Pada artikel sebelumnya penulis telah menyajikan kepada Anda akan penyelewengan Yahudi akan isi Taurat. Dan menurut sejarah yang menjadi penanggung jawab awal penyusunan awal Taurat setelah masa penghancuran Nebukhanedzar adalah dua orang Rabi yaitu Ezra dan Nehemia yang dianggap sebagai Nabi oleh Yahudi. Kini Penulis sajikan kepada Anda sebuah kitab yang dianggap lebih suci daripada Taurat itu sendiri yaitu Talmud.

Bab IX: Lahirnya Talmud, Kitab Hitam Yahudi


Pada masa Cyrus the Great, bangsa Yahudi diperbolehkan pulang ke tanah Palestina setelah masa pengasingan mereka di Babylonia. Seperti masa saat ini yang mana gerakan Zionis meminta semua Yahudi kembali ke Palestina tetapi tidak semua Yahudi mau mengikuti ajakan ini karena merasa sudah nyaman di negeri lain, Yahudi di masa Cyrus pun demikian.
Tidak semua bangsa Yahudi mau kembali ke Palestina mengingat mereka telah memiliki rumah dan pekerjaan yang tetap serta kehidupan yang lebih baik dari pada di Palestina yang mana mereka harus membangun kehidupan mereka dari awal kembali.

Melihat hal ini, maka para Rabi yang mempunyai semangat persatuan, mulai gusar karena bangsa Yahudi yang terpencar-pencar di negeri orang tidak juga ingin kembali satu ke tanah Palestina. Maka, mereka membuat satu doktrin yang mana doktrin ini terus dipertahankan hingga hari ini dengan jubah Zionis. Doktrin tersebut adalah bahwa bangsa Yahudi adalah bangsa pilihan Tuhan dan Palestina adalah tanah yang dijanjikan oleh Tuhan dan tidak ada kejayaan bangsa Yahudi kecuali bersatu di Palestina dengan bernostalgia akan Haikal dan kejayaan kerajaan Nabi Sulaiman.

Untuk "melegalkan" doktrin ini bahwa ia adalah perintah Tuhan, maka para rabi membungkusnya dengan istilah "Taurat tidak tertulis" atau dengan kata lain wahyu Tuhan yang difirmankan kepada Musa tetapi tidak tertulis. Untuk memudahkan Anda, seperti hadits Qudsi. Bedanya, Wahyu klaiman rabi ini tidak memiliki dasar riwayat dan sama sekali baru terdengar di masa Cyrus, tidak di masa Nabi Musa yang jauh telah wafat sebelumnya. Dan kini tiba-tiba ada istilah wahyu tidak tertulis.

Untuk "melgalkan" hal ini, maka para rabi mengajarkannya secara lisan dan terbatas. Dan dipioneri oleh Ezra dan Nehemia yang telah menyusun lebih dahulu Taurat versi baru, maka Ezra dan Nehemia juga mengajarkan "Taurat Lisan" ini. "Taurat Lisan" ini terus diajarkan untuk menumbuh-kembangkan semangat nasionalisme bangsa Yahudi secara turun-temurun.


Ilustrasi Ezra

Yang menjadi pertanyaan adalah mengapa sampai perlu para rabi membuat "Taurat Lisan" ini? Jawaban yang mungkin adalah karena bangsa Yahudi pada saat itu tidak memiliki seseorang yang dapat dijadikan pemimpin semenjak hancurnya dua kerajaan kecil mereka.
Krisis kepemimpinan inilah yang ingin dibangun oleh rabi. Dan memang dalam "Taurat Lisan" tersebut ada disebutkan jika tidak menaati apa yang disampaikan oleh rabi maka termasuk dosa besar.

"Taurat Lisan" ini selanjutnya diberi nama Talmud. Sebuah kitab inspirasi zionis hari ini. Mengapa demikian? Sebab dalam Talmud disebutkan bahwa bangsa selain Yahudi adalah binatang dan najis. Sebuah rasisme yang sangat luar biasa dari sebuah bangsa yang terhina oleh dosa mereka sendiri.

Untuk lebih jelas mengenai kitab Talmud penulis sarankan kepada Anda untuk membaca buku karya Prof. DR. Muhammad Abdullah asy-Syarqawi dengan judul "Talmud, Kitab Hitam Yahudi Yang Menggemparkan".

Dan bagi Anda yang dapat ingin referensi langsung tentang Talmud, penulis sarankan untuk membuka situs www.sacred-texts.com, di situs ini Anda dapat mendowload isi dari kitab Talmud.

Demikianlah sampai jumpa pada artikel selanjutnya


Ilustrasi Nehemia